English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 11 Desember 2014

Pencernaan Pada Paramecium sp

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Pencernaan Pada  Paramecium sp

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum
Fisiologi Hewan yang diampu oleh Ibu Siti Nurkamilah, S.Pd
Disusun oleh :

1.
Wajih Lukmanul Hakim
12541038
2.
Ridwan Abdussalam
12541055
3.
Fuji Nurlela Agustin
12541060
4.
Agnes Septiani
12542001
5.
Nurul Hidayah
12542002
6.
Eka Sumpena
12542011


Kelas 3-B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)  GARUT
Jalan Pahlawan No.32 Telp (0262)233556
Tarogong- Garut
       2015



A.      Judul
Judul praktikum ini adalah Pencernaan Paramecium sp.

B.       Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna yang terjadi pada rongga makanan karena adanya perubahan pH dengan menggunakan indikator zat warna “Congo Red”.

C.      Alat Dan bahan
Alat dan Bahan yang digunakan :
ALAT:                                                BAHAN:
1.      Mikroskop cahaya                         1. Jerami
2.      Pipet tetes                                     2. yeast/ragi
3.      kaca objek                                     3. Air sawah
4.      kaca penutup                                 4. Congo Red
5.      pipet tetes
6.      kapas
7.      Pembakar spiritus
8.      beaker glass 50 cc

D.      Langkah kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah:
Tahap pertama : Pembuatan Kultur murni Paramecium sp
  1.  Siapkan alat dan bahan;
  2.  Siapkan air sawah sebanyak 500 ml 2 buah dan beri label A dan B
  3. Gelas kimia yang berlabel A dipanaskan hingga mencapai suhu 100%; dinginkan hingga 37̊C.
  4. Gelas kimia yang berlabel B mencari 20 Paramecium sp, dalam pengamatan mikroskopik dan menggunakan serat kapas agar paramecium sp diam dan terjerat.
  5. Campurkan jerami kering yang telah dipotong kecil pada gelas kimia berlabel A
  6. Masukkan ke – 20 Paramecium sp yang telah diambil ke gelas kimia berlabel A
  7. Tutuplah gelas kimia dengan plastic yang diberi lubang
  8. Setelah 4 hari kemudian
  9. Siapkan kembali 500 ml air sawah dan potongan jerami
  10. Air sawah tersebut dilakukan kembali pemanasan sampai 100%, kemudian dinginkan sampai 37̊C
  11. Siapkan  20 Paramecium sp dari gelas kimia berlabel  A yang telah disimpan selama 4 hari
  12. Masukkan Paramecium sp ke dalam media yang baru
  13.  Lakukan pengulangan langkah tersebut selang waktu 4 hari dan dilakukan selama 1 bulan


Tahap 2 : Mengetahui sistem pencernaan pada Paramecium sp.
  1. Buka penutup media kultur murni
  2. Teteskanlah air rendaman jerami dari media kultur murni
  3. Teteskan larutan ragi yang telah dicampur dengan carmin ke atas tetesan kultur
  4. Bubuhkan sedikit serat kapas di atas tetesan kultur
  5. Tutuplah dengan menggunakan cover glass
  6. Amati proses pencernaan makanan dan siklosis di bawah mikroskop



E.       Landasan Teori
Paramaecium sp , merupakan salah satu spesies dari Kelas Ciliata, Filum Protozoa. Hewan ini seluruh permukaan tubuhnya bersilia yang berfungsi sebagai alat gerak. Paramaecium biasanya hidup di air tawar dan mudah ditemukan pada sisa tumbuhan yang membusuk. Hewan ini mudah dibiakkan di dalam laboratorium dengan mendidihkan air dicampuri jerami (Prassad, 1980).
Pada pengamatan secara mikroskopis mudah teramati inti yang terdiri dari makronukleus dan mikronukleus, vakuola kontraktil, vakuola makanan dan “rongga mulut”.  Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarkannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui “rongga mulut” (= oral grove), lalu masuk ke dalam sitostoma (“mulut”). Pada saat sampai di mulut makanan didorong dimasukkan ke dalam sitofaring (Prasad, 1980). Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring dibentuk vakuola makanan. Gerakan makanan dimulai dari “mulut” sampai ke sitofaring dibantu oleh gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Pembentukan vakuola makanan dapat terjadi setiap 5 menit (Koptal, et al., 1980)
Pencernaan makanan didalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan tersebut bergerak didalam sitoplasma (gerak siklosis). Gerak siklosis dimulai dari “mulut” ke arah posterior, kemudian ke arah anterior dan aboral, selanjutnya kembali ke posterior. Pengeluaran sisa pencernaan melalui “sitopage” (anus). Sitopage terletak di posterior “mulut”.
Proses pencernaan terjadi pada saat siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam vakuola makanan. Pada awalnya vakuola makanan bersifat basa, kemudian berubah menjadi asam dan akhirnya menjadi basa lagi. Hasil pencernaan ini akan berdifusi ke dalam sitoplasma (Koptal, et al., 1980).
Rongga makanan yang bergerak secara siklosis secara bertahap akan mengecil ukurannya karena proses digesti dan absorbsi. Akhirnya sisa makanan yang tidak tercerna akan dikeluarkan melalui sitopage (Koptal, et al., 1980).

F.        Hasil Penelitian


                                   Gambar 1. Gambar Paramecium sp di bawah mikroskop

             
         Gambar 2. Paramecium sp di bawah mikroskop setelah di tambah cairan conced dan ragi


G.      Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk tubuh Paramecium umumnya seperti telapak sandal atau sepatu dengan bagian depan tumpul dan meruncing di bagian belakang. Struktur bagian yang mengandung lekuk muluk (peristoma yang melanjutkan diri sebagai sitofaring) disebut bagian ventral, dan pada bagian sebaliknya merupakan sisi aboral atau dorsal. Protoplasma area tubuh yang tampak jernih adalah bagian ektosark, sedang daerah berbintik merupakan bagian (lapisan) endosark. Cara gerak Paramecium Tubuhnya akan bergerak maju dengan menggunakan silium ke arah depan dan belakang. Ketika hewan memutar berotasi dengan poros longitudinal maka tubuhnya bergerak miring, gerakan ini dibantu dengan gerakan getaran kuat silium pada lekuk mulut.
Paramecium dapat melakukan gerak siklosis untuk mendapatkan makanan.Melalui pengamatan langsung proses pencernaan makanan pada paramecium terjadi didalam vakuola . Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarkannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui “rongga mulut” (oral groove), lalu masuk ke dalam sitostoma. Kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan dibentuk. Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam sitoplasma, yang disebut dengan gerak siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara siklosis akan mengecil ukurannya secara bertahap karena proses digesti dan absorpsi. Pada paramecium pertama sebelum ditetesi sediaan makanan, diamati vakuola makanannya berwarna transparan setelah diberi methilen blue vakuola makanan paramecium berubah menjadi biru. Dengan ditandai adanya warna tersebut dapat diketahui bahwa terjadi pencernaan pada paramecium. Selain itu juga, adanya perubahan warna pada vakuola makanan paramecium menunjukkan terjadinya perubahan pH. Perubahan pH pada vakuola makanan paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzim-enzim yang diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan vakuola makanan . Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja optimal pada pH sekitar 5.
Jadi, ketika sediaan makanan berupa ragi masuk ke dalam vakuola makanan, keadaan vakuola makanan yang pada awalnya bersifat basa akan berubah menjadi bersifat asam untuk mengoptimalkan  kerja enzim-enzim yang dihasilkan oleh lisosom. Setelah proses pencernaan makanan selesai, maka vakuola makanan dan lisosom yang awalnya berfusi akan berpisah kembali. Lisosom terpisah dari vakuola makanan dengan membawa enzim-enzim yang tadi dibawanya. Hal ini menyebabkan suasana pada vakuola makanan kembali menjadi basa.  Setelah makanan dicerna, ada bagian dari substansi makanan yang diabsorpsi masuk kedalam darah untuk diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga bagian dari substansi makanan yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan). Zat buangan ini disimpan untuk sementara utuk kemudian dibuang keluar melalui sitopage. Proses pembuangan ini disebut defekasi
Namun pada praktikum ini kami tidak bisa melihat jelas bagaimana proses pencernaan Paramecium sp dikarenakan Paramecium dalam kultur kami berukuran sedang  sehingga kami tidak dapat melihat jelas Vakuola makanan dari Paramecium sp tersebut. Tetapi kami mengetahui bagaimana sistem pencernaan makanan pada paramecium lewat video yang diberikan yaitu melalui 4 tahap: sitofaring- posterior- anterior-sitosom- sitofage, arah pergerakan makanannya searah dengan jarum jam.

H.      Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum ini, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Mekanisme pencernaan makanan pada paramaecium disebut dengan gerak siklosis. Gerak tersebut diawali oleh gerak ke bagian posterior yang kemudian akan berbelok kearah anterior, setelah sampai di ujung anterior maka gerak ini akan berlanjut ke arah posterior kembali melewati dekat oral groove dan selanjutnya menuju ke arah anus.

I.                   Daftar Pustaka
George H, Fried.  Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga, 2006.
Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Pre 2007.
Radiopoetro. Zoologi Avertebrata. Erlangga : Jakarta, 1986.
Rohmimohtarto. Zoologi Invertebrata. Pustaka: Jakarta, 2007.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: DIKTI.

Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip- Prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: ITB.

0 komentar:

Posting Komentar

perhatian

1. beri komentar dengan sopan dan berkelakuan baik

2. tidak spam, tidak barang rombengan, tidak sampah

3. gunakan kata kata objektif dan mudah dimengerti

4. jangan lupa like halaman facebooknya

5.jangan lupa mampir lagi

terima kasih telah mengosongkan waktu untuk melihat artikel diblog ini. semoga apa yang dipostingkan disini dapat berguna bagi kita semuanya.

Flag Counter
  •  
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan