English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 03 Februari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN EDISI KULAP UPI

KOORDINASI SARAF PADA KATAK SAWAH

LAPORAN  PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Ibu Siti Nurkamilah, M.Pd

Disusun oleh :
1.
Ridwan Abdussalam
12541055
3-B
2.
Fuji Nurlela Agustin
12541060
3-B
3.
Agnes Septiani
12542001
3-B
4.
Nurul Hidayah
12542002
3-B
5.
Eka Sumpena
12542011
3-B
6.
Amalia Rif’atul Latifah
12542018
3-C
7.
Iman Rusmana
12542038
3-C








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)  GARUT
Jalan Pahlawan No.32 Telp (0262)233556
Tarogong- Garut

       2015




A.      Tujuan
Tujuan dari praktikum koordinasi saraf pada katak sawah adalah untuk mengetahui mekanisme koordinasi saraf terkait pengaturan gerak pada katak sawah.

B.       Alat dan Bahan
a.         Alat:
1)   Aquarium
2)   Bak Bedah
3)   Statip
4)   Rantai Penggantung
5)   Sonde/Pengganduk Gelas
6)   Gunting Bedah
7)   Gelas Beker
8)   Palu Atau Alat Pemukul Lainnya
9)   Kursi

b.         Bahan:                                  
1)   Larutan HNO3 encer
2)   Larutan  H2SO4: 1%, 2%, 3%
3)   Larutan HNO3 pekat
4)   Larutan Fisologis (NaCl 0,6)
5)   Katak sawah (Rana cancrivora)

C.      Langkah kerja
Catatan : Lakukan kegiatan ini oleh dua atau empat orang praktikum

  1. Masing-masing praktikan memegang 1 ekor yang masih hidup dengan tangan kiri dan gegamlah kedua kaki belakangnya, kemudian dekatkan gelas penggaduk sonde pada daerah mata, amati  dan catatlah apa yang terjadi dengan matanya? Matanya berkedip
  2. Sentuh nares eketerna (hidung luar) pada katak ) perhatikan dan catat bagaimana gerakan neres ekternalanya? Gerakan kembang kempis pada hidung luarnya.
  3.   Lakukan dekapitasi  pada salah satu katak dengan cara mengangkat  otaknya kerjakanlah dengan cara hati-hati  agar tidak merusak tulang belakangnya ( spinal cord) seperti berikut: masukan gunting bedah ke dalam mulut katak dan angkat kepalanya, kemudian guntinglah di bawah membran timpani. Tutuplah bagian potongan tersebut dengan kapas yang telah dibasahi  larutan fisiologi ( NaCl 0,6%)  dan gantunglah katak tersebut pada statif dengan mengait rahang bawahnya. Tetesi dengan larutan fisiologis agar kesadaran pulih kembali.
  4. Setelah katak siuman kerjakanlah hal-hal berikut di bawah ini. Baik pada katak normal maupun yang didekapitasi.
  5.  Usaplah bagian sub  mandibula sampai bagian perut dan perhatikan gerakan anggota badan anterior. ( kaki depan ) gerakan memberikan penolakan pada kaki depan.
  6. Goreskanlah? Sentuhlah bagian internal atau dorsal tubuh katak , apakah katak tersebut berbunyi ? Adakah respon lain selain berbunyi catatlah! Pada katak tidak ada respon berbunyi
  7. Peganglah kedua kaki  depannya dan biarkan kedua kaki belakang bebas , kemudian goreskan gelas pengaduk  yang telah dicelupkan  ke dalam  hno3 encer pada punggungnya  amati yang terjadi?  Pada kaki belakang katak terjadi gerakan yang cepat dan memberikan perlawanan dengan adanya dengan gerakan menendang pada kaki belakang
  8.    Masukan kedua katak tersebut ke dalam aquarium , perhatikan gerakannya? Setelah dilihat oleh kelompok kami katak yang di dekapitasi dan katak yang tidak didekapitasi tidak terjadi  pergerakan
  9.  Kemudian terlentangkan kedua  katak pada bak bedah, perhatikan apakah katak beusaha untuk membalikan badanya atau tidak ? Tidak membalikan badan
  10.    Selanjutnya letakkan kedua katak tadi,  pada bidang miring mengarah ke bawah bidang miring tersebut perhatikan gerakannya?  Katak menempel pada bidang miring, semakin miring media semakin erat kaki katak mencengkram.
  11.  Sediakan tiga gelas  beker gelas bekker yang masing- masing berisi larutan  H2SO4 : 1%. 2%, 4%, lakukanlah sumasi dengan rangsangan zat-zat kimia seperti berikut celupkan ujung jari kaki katak pada larutan  yang terlemah , ulangi beberapa kali sampai terjadi respon , celupkan ujung jari kaki katak tersebut pada larutan yang lebih kuat  perhatikan sebelum di celupkan jari kaki katak harus dicuci terlebih dahulu !semakin tinggi konsentasi maka semakin besar responnya.
  12.    Sentuhlah jari kaki  belakang  dan jari kaki depan dengan benda panas ,perhatikan reaksinya! Setelah dilakukan perlakuan terhadap kaki belakang dan kaki depan pada katak dengan benda panas hasilnya kaki katak tersebut bergerak.
  13. Sentuhlah pula  bagian ventral/perutnya dengan benda panas  bagaimana reaksinya? Setelah dilakukan perlakuan terhadap  perut katak dengan menggunakan benda panas, maka terjadi gerakan /terkejut.

D.      Hasil pengamatan I

Catatlah semua respon katak terhadap rangsangan yang terjadi pada tabel berikut:

Jenis rangsang
Tanggapan yang diberikan katak normal
Tanggapan yang diberikan katak didekapitasi
A
Respon mengedip
Respon mengedip
B
Gerakan kembang kempis
Gerakan kembang kempis
D
Respon menendang
Respon mendendang
E
Tidak berbunyi
Tidak ada respon berbunyi
F
 Respon menendang
Gerakannya cepat bahkan menendang
G
Respon lamban di air
Respon cepat di air bahkan berenang lebih agresif
H
Tidak membalikan badan
Tidak membalikan badan
I
Kaki mencangkram erat
Kaki mencengkram pada bidang miring
J
Respon menendang menolak
Respon menendang
K1%
Respon biasa
Respon biasa
K2%
Respon mulai besar
Respon mulai besar
K4%
Respon semakin besar
Respon semakin besar
1
Respon melawan
Respon melawan lemah
                                    
A.      Hasil pengamatan II
1)      Mintalah teman anda untuk duduk pada kursi dan biarkan salah satu kakinya dalam keadaan yang bebas. Atau santai. Pukullah ligamentum patellanya( dibawah tempurung lutut )dengan palu atau alat pemukul lainnya, perhatikan gerakan kaki tersebut.
2)      Mintalah teman anda melipat tangan dengan telapak tangan mengadah ke atas, tekanlah telapak tangannya. Perhatikan respon apa yang terjadi?
3)      Lakukan hal yang sama pada anggota kelompok anda dan catatlah hasil kegiatanmu pada tabei berikut:
Nama
Respon/gerakan kaki
Respon gerakan tangan
Ket
Iman
Menendang
mengangkat
Ada respon
Eka
Menendang
mengangkat
Ada respon
Nurul
Menendang
mengangkat
Ada respon

Pertanyaan!
1.      Apakah tujuan dari kegiatan praktikum I  yang anda lakukan?
2.      Apakah tujuan dari kegiatan praktikum  II yang anda lakukan?
3.      Bagaimanakah respon katak normal pada rangsangan yang diberikan?
4.      Apakah katak yang telah didekapitasi masih sanggup merespon setiap rangsang yang diberikan ? Jelaskan  jawaban anda
5.      Bagaimana gerakan kaki teman anda setelah dipukul ? Menggapa demikian jelaskan  jawaban anda !
6.      Bagaimana pula dengan gerakan  tanggannya / jelaskan!
7.      Apakah yang dimaksud dengan reflex?
8.      Komponen sistem saraf manasajakah yang menyusun sistem refleks?
9.      Bagaimana mekanisme refleks?
10.  Apa yang dapat anda  disimpulkan dari kegiatan yang anda lakukan?

Jawaban:
1.      Tujuan praktikum I adalah untuk mengetahui adanya koordinasi sistem saraf pada katak yang normal atau katak yang tidak didekapitasi.
2.      Tujuan praktikum II adalah untuk mengetahui mekanisme koordinasi saraf terkait pengaturan gerak pada katak yang telah didekapitasi
3.      Respon katak normal memberikan tanggapan yang berbeda-beda dari setiap jenis rangsangan yang diberikan,  ada yang tidak merespon dengan mengeluarkan bunyi karena katak yang diamati adalah katak betina.
4.      Masih memberi respon tapi tidak semua mersespon setiap rangsangan
5.      Menendang adanya gerak refleks
Reseftor- saraf sensorik – interneuron – saraf motorik –efektor implus rangsangan yang menjalar sepasang sistem saraf
6.      Gerakan tangan juga menunjukan gerak refleks atau gerak spontan.
7.      Gerak refleks adalah gerak disadari yang terjadi secara spontan
8.      Komponen dari sistem saraf yang menyusun sistem refleks adalah interneuron, saraf sensori, sum-sum tulang belakang, saraf motorik dan otot sebagai alat gerak.
9.      Mekanisme gerak refleks adalah :
Dari reseptor kemudian ke saraf sensorik masuk ke dalam interneuron lalu diolah di saraf motorik dan diterima oleh efektor sebagai tanggapan. Terdapat pula impuls yaitu rangsangan yang menjalar sepanjang sistem saraf.
10.  Kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan bahwa setelah melakukan kegiatan ini kami dapat mengetahui mekanisme koordinasi saraf terkait dengan saraf pusat dan anggota gerak yang menjadi efektor.


Pertanyaan-pertanyaan

1.      Jelaskan dengan contoh arti koordinasi dalam system saraf?
Contohnya orang yang terkena bara api, Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh organ reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.    Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf sensorik -> otak-sel saraf motorik -> respon pada organ efektor
2.    Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat. Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.


2.     


Saraf Motorik, sensorik, interneuron.















3.      Terdapat 2 komponen system saraf, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron adalah struktur yang kompleks dan merupakan system komunikasi utama tubuh manusia, memiliki berbagai macam bentuk.
Sedangkan neuroglia adalah merupakan tempat suplai nutrisi dan proteksi pada neuron. Neuroglia merupakan unsure seluler dari susunan saraf yang tidak menghantarkan system saraf. Jumlah neuroglia bertambah seiring dengan aktivitas dari neuron. Sekitar 90% di dalam SSP bukanlah neuron tetapi sel glia atau neuroglia. Meskipun berjumlah besar, sel glia hanya menempati sekitar separuh dari volume otak karena sel ini tidak membentuk cabang sebanyak yang dimiliki oleh neuron.


Gambar 5. Perbandingan kinetika difusi biasa dengan difusi terfasilitasi

Untuk mempertahankan kadar ion potasium tetap tinggi dan pada kisaran kadar tertentu di intraselular dan sodium tetap tinggi di ekstraselular, protein membran Na+K+-ATPase (sodium potassium ATPase/ sodium potassium pump) mengkatalisis ATP (adenosin triphosphate) menjadi ADP (adenosin diphosphate), dijadikan sumber energi mengeluarkan kelebihan ion sodium ke ekstraselular dan mengambil kekurangan potasium dari ekstraselular ke intraselular secara aktif karena melawan gradien elektrokimia.  Tiap mentranspor 3 Na+ ke luar sel, pompa sodium memasukkan 2 K+ ke dalam sel.
Ukuran partikel  mempengaruhi perpindahan ion melintasi membran, dan harus diingat bahwa ion-ion dalam cairan tubuh ada dalam keadaan terhidrasi. Jadi, meskipun  berat atom potasium (39) lebih besar dari sodium (23), tetapi  ion sodium terhidrasi lebih besar dari ion potasium terhidrasi. Namun jelas bahwa ion dapat  melintas membran melalui channel dan bukan hanya melalui pori sederhana. Konfigurasi muatan di sekitarnya dan variabel-variabel yang mempengaruhinya mengakibatkan channel tersebut relatif spesifik, sehingga ada channel terpisah untuk Na + , Cl-  dan K+.


6. Infuls memiliki mielin
Jalannya Impuls pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.

7. Gambar dan proses pada sinaps

Perambatan impuls melalui sinapsis 
Membran akson terminal yang menebal karena peningkatan densitas sitoplasma disebut membran prasinaptik. Membrane prasinaptik berhadapan dengan celah sinaptik, sedangkan membran permukaan neuron berikutnya disebut pascasinaptik.Prasinaptik banyak mengandung vesikel-vesikel yang berisi neurotransmitter (Misalnya, asetilkolin digunakan di susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi, sedangkan dopamin di substansia nigra. Glisin ditemukan terutama di sinaps-sinaps medulla spinalis). Vesikel-vesikel bergabung dengan membran prasinaptik dan mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinaptik melalui proses eksositosis. Bagian akson terminal mengandung banyak mitokondria yang berperan dalam menyediakan ATP untuk sintesis neurotransmiter baru. 
Neurotransmitter dilepaskan dari ujung saraf ketika datang impuls saraf (potensial aksi). Potensial aksi menyebabkan influks K+ yang menyebabkan vesikel sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik. Kemudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps. Ketika berada di celah sinaptik, neurotransmiter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membrane pascasinaptik untuk waktu yang singkat. 
Protein reseptor pada membran sinaptik mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP) atau Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP). Eksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat atau inhibisi menggunakan GABA. Reseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengaktifkan sistem messenger kedua. Selanjutnya impuls akan mengalir ke neuron berikutnya.

8. pebedaan Neurotransmitter simpatik dg parasimpatik
Neurotransmitter saraf simpatik adalah noradrenalain sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatik adalah asetilkolin

9. zat racun pada sinaps
Larutan kimia (zat racun) yang dapat menghambat impuls saraf dapat di golongkan dalam : anestetik, sedatif, dan hipnotik.selain itu analjesik dan zat racun dapat juga mengganggu penghantaran impuls saraf. Anastesia merupakan suatu kondisi hilangya sebagian atau seluruh perasaan (sensasi) yang di sertai dengan atau tidak kesadaran ada 3 macam anestesia yaitu anestesia lokal,anastesia regional dan anestesia umum pada anestesia, perasaan yang .hilang hanya meliputi daerah terbatas.lokasi anestesia dapat dilakukan dengan memberikabn senyawa kimia seperti kokain.pada anestesia regional perasaan yang hilang meliputi daerah yang agak luas, sedangkan pada anestesia umum kecuali perasaan hilang, kesadarannya juga hilang. Pemberian eter, kloroform mdapat menimbulkan perasaan umum. Sedatif adalah adalah suatu keadaan dimana iritabilitas saraf sangat menurun sehingga mempunyai efek penenang. Senyawa kimia yang menyebabkan skeadaan tersebut adalah bromida, pilokarpin beladona dan opium. Hipnotik adalah keadaan dimana hewan itu tidur senyawa kimia yang menyebabkan tersebut adalah trianol feronal, kloramid, luminal,morfin.
Impuls dapat dikatakan secara sederhana ialah “berita” yang merambat pada sebuah serabut saraf. Pada kebanyakan sistem listrik, arus listrik dihasilkan oleh suatu alat yang terletak di luar, misalnya sebuah generator atau baterai, dan kawat penghubungnya secara pasif menghantarkan arus. Oleh karena itu, efisiensi sistem tersebut tergantung pada kemampuan kawat itu untuk menghantarkan arus. Kemampuan serabut saraf untuk menghantarkan arus listrik secara pasif bersifat terbatas. Perbedaan pokok antara kawat dengan serabut saraf terletak pada kemampuan serabut saraf untuk meneruskan secara aktif suatu impuls di sepanjang serabut itu, tanpa terjadi pengurangan kekuatannya. Hal ini dapat terjadi karena adanya energi nyang tersedia dari proses metabolisme di dalam saraf, serta sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh membran serabut saraf, yang dapat menghasilkan suatu potensial istirahat (pada membran plasma sel saraf serta prosesusnya).

10. Peranan sinaps
Fungsi sinapsis untuk memungkinkan impuls sensorik untuk melakukan perjalanan dalam satu arah, membagi impuls antara beberapa neuron, atau menggabungkan impuls ke neuron tunggal. Ada tiga jenis sinapsis: sinapsis axodentritic, yang ditemukan pada dendrit, sinapsis axosomatic, yang ditemukan pada sel tubuh, dan sinapsis axoaxonic, yang ditemukan pada akson.

11. Mengapa impuls selalu merambat ke satu arah ?
Karena impuls menjalar ke ujung akson, bahkan mungkin menyebrang ke sel lainnya dan pasti akan melintasi sinap, maka dari itu merambat ke satu arah.

12. beri contoh refleks yang sederhana jelaskan mengapa disebut sederhana !
  • contoh  Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
  • Disebut sederhana karena gerak repleks melalui sumsum tulang belakang bukan melewati otak yang harus dipikirkan terlebih dahulu.

13. bedakan dengan contoh refleks yang melalui saraf somatic dan yang melalui vegetatif ( otonom ) !
·         Contohnya apabila kita kejatuhan cicak, kita merasa kaget ketakutan, dan menjerit keras. Jantung berdetak dengan cepat. Pikiran kacau. Reaksi yang membuat respon dalam situasi ketakutan ini dikontro oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung

14. jelaskan apa arti fasilitasi dan inhibisi pada refleks !
Fasilitasi : relaksasi
Inhibisi : kontraksi

15. gambarkan dan jelaskan fungsi selaput-selaput pada otak !
Sistem saraf pusat (otak) merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya. Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan membran yang paling dalam. Lapisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum tulang belakang. Pada piameter banyak terkandung pembuluh darah. Arachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan durameter. Adapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. Durameter berhubungan langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan benturan.
Selaput ini terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai berikut.
1) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
2) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
3) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.

16.  Gambarkan otak ikan, katak ayam dan marmot atau tikus. Bandingkan apa persamaannya dan apa bedanya ? pada otak mana yag paling besar lobus optikus dan serebrumnya ? mengapa ?
Otak Tikus

otak katak


Otak Ayam    

otak ikan

Persamaannya :: Terdiri dari otak besardan otak kecil
Otak lobus optikuspaling besar pada tikus
Serebrumnya yang paling besar adalah tikus
Karena, tikus termasuk ke dalam golongan mamalia yang dimana untuk sistemsyarafnya sudah hampir sempurna.

17. Dalam perkembangan otak, banyak perubahan pada otak besar. Jelaskan perubahan apa dan apa fungsi otak besar pada mamalia.
Otak berkurang volumenya sejak usia 18 tahun. Terutama sejumlah wilayah dalam otak yang menunjukan dengan tegas penyusutan volume itu. Pakar fisika Peter Pieperhoff bahkan dapat mengukur dengan akurat, bahwa otak manusia menyusut volumenya sekitar 0,2 persen setiap tahunnya.
Untuk memahami fungsi-fungsi dasar, salah satu kebutuhan untuk mendapatkan kemudahan yaitu dengan membagi bagian otak. Ini bagian dari otak dapat secara deskriptif dibagi menjadi dua belahan atau empat lobus (bagian). Sejauh ini pembagian yang sesuai dengan belahan yang bersangkutan, otak dibagi menjadi dua bagian – belahan kanan, yang mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan kiri, yang mengontrol sisi kanan tubuh. Tiap ini bagian dari otak besar ditugaskan dengan tugas tertentu. Belahan kanan yang sering dikaitkan dengan kreativitas, sedangkan otak kiri sering dikaitkan dengan kemampuan logis.

18.  Talamus dan hipotalamus penting dalam funngsi otak, jelaskan ?
       Fungsi Talamus
Thalamus merupakan sebuah massa besar dari materi abu-abu terletak mendalam di otak bagian depan di bagian paling atas dari diencephalon. Struktur ini memiliki fungsi sensorik dan motorik. Hampir semua informasi sensorik memasuki struktur ini di mana neuron mengirim informasi tersebut ke korteks atasnya. Akson dari setiap sistem sensorik (kecuali penciuman) menempel di sini sebagai situs estafet terakhir sebelum informasi tersebut mencapai korteks serebral.
Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan meneruskan informasi yang masuk ke cerebrum dari reseptor indera (lihat, dengar, sentuh, rasa) ; berperan penting dalam pengontrolan tidur, keadaan jaga ; dianggap bagian dari sistem retikular.
Hipotalamus sangat penting untuk hidup seperti itu memainkan peran yang sangat penting. Kontrol proses metabolisme tertentu dan kegiatan lainnya dari sistem saraf otonom. Mengsintesiskan dan mengeluarkan neurohormones, sering disebut hipotalamus mengeluarkan hormon. Melepaskan hormon ini membantu mengontrol dan mengatur sekresi hormon hipofisis.
Fungsi hipotalamus dapat terdaftar sebagai:
·         Mengontrol pelepasan hormon utama 8 oleh kelenjar hipofisis
·         Kontrol suhu tubuh
·         Kontrol dari asupan makanan dan air, lapar dan Haus
·         Kontrol seksual perilaku dan reproduksi
·         Kontrol siklus harian di fisiologis negara dan perilaku juga dikenal sebagai ritme sirkadian
·         Mediasi tanggapan emosional

19.  Jelaskan perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik dilihat dari strukturda fungsinya ?


20. Buat bagan sistem saraf otonom !



22. Sistem saraf hewan bersel satu
Hewan bersel satu walaupun tidak mempunyai urat syaraf, tetapi mereka dapat mengkoordinasi aktivitas hidupnya. Hal ini karena hewan bersel satu protoplasmanya dapat melakukan segala kegiatan sebagai mahluk hidup seperti :
- Iritsbilita
- Bergerak
- Penyesuaian diri terhadap lingkungan

23. Hydra memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga disebut saraf jala (jaring saraf).

24. Sistem saraf pada Echinodermata dan planaria
Pada bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan.
Planaria, yang termasuk golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini berukuran kecil. Sistem saraf tepi cacing berupa dua saluran yang menuju ke arah posterior, masing-masing saraf tersebut berada di daerah lateral tubuh cacing, keduanya dihubungkan oleh saraf penghubung. Saraf yang juga tersusun simetri bilateral ini digunakan untuk merespon cahaya. Apabila cacing pipih terkena sinar, otak akan memerintahkan cacing bergerak ke tempat gelap, misalnya di bagian bawah batu.

25. Giant axconal
Adalah kondisi warisan yang melibatkan disfungsi dari jenis tertentu protein dalam sel-sel saraf (neuron). Protein sangat penting untuk fungsi saraf yang normal karena bentuk neurofilaments. Neurofilaments membuat kerangka struktural yang membantu untuk menentukan bentuk dan ukuran neuron. Kondisi ini ditandai dengan normal besar dan disfungsional akson, yang merupakan ekstensi khusus sel saraf yang diperlukan untuk transmisi impuls saraf.
Neuropati aksonal raksasa umumnya muncul pada masa bayi atau anak usia dini. Ini berlangsung perlahan cedera neuronal menjadi lebih parah. Tanda-tanda neuropati aksonal raksasa biasanya dimulai pada sistem saraf perifer, yang mengatur gerakan dan sensasi di lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Kebanyakan orang dengan gangguan ini pertama memiliki masalah dengan berjalan kaki. Kemudian mereka mungkin kehilangan sensasi, koordinasi, kekuatan, dan refleks dalam tubuh mereka. Mendengar dan masalah penglihatan juga dapat terjadi. Rambut keriting yang sangat (dibandingkan dengan orang lain dalam keluarga) adalah karakteristik dari neuropati aksonal raksasa, terjadi di hampir semua orang yang terkena dampak.
Sebagai gangguan berlangsung, otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) mungkin terlibat, menyebabkan penurunan bertahap dalam fungsi mental, kehilangan kontrol gerakan tubuh, dan kejang.
Akson adalah sel yang panjang, tipis dan membawa impuls elektrikal sel tubuh neuron atau soma. Akson adalah jalur transmisi utama sistem saraf dan mereka membantu membuat saraf. Akson individual berukuran sekitar satu mikrometer 1μm. Akson terpanjang pada tubuh manusia, adalah saraf skiatik yang menjalankan dari basis tulang belakang ke jari besar tiap kaki. Saraf skiatik ini dapat terbentang sekitar satu meter atau lebih panjang.

25. Akson raksasa  
Merupakan penghantar raksasa yang memanjang dari kepala ke ekor cumi-cumi berfungsi dalam  respon perilaku yang memerlukan kecepatan tinggi, seperti pengibasan ekor ke belakang yang membuat seekor udang dalam keadaan terancam mampu melarikan diri. digunakan untuk memindahkan ekor cumi-cumi itu.

26. Ganglion esophagus
Berfungsi untuk absorpsi air, garam dan mineral sedangkan Ganglion Subesofagus berfungsi mengatur bagian-bagian mulut

27. Sistem saraf gastropods
Terdiri dari serangkaian pasangan ganglia dihubungkan oleh tali saraf utama, dan sejumlah kecil percabangan saraf perifer.
Otak seorang gastropod terdiri dari tiga pasang ganglia, semua terletak dekat dengan esofagus. Dalam beberapa bentuk primitif, ganglia ini relatif diskrit, tapi di sebagian besar spesies mereka telah menjadi begitu erat terikat bersama sebagai bentuk secara efektif lobus terpisah dari struktur tunggal.
Cerebral ganglia yang terletak di atas esofagus dan suplai saraf perifer ke mata, tentakel, dan organ-organ sensorik lainnya di kepala. Di bawah esofagus, di bagian depan kaki, berbaring pedal ganglia. Seperti namanya mereka, pasokan ini syaraf ke otot-otot kaki.
Sepasang ketiga ganglia dalam otak terletak sedikit di belakang dan di bawah ganglia otak. Ini adalah ganglia pleura, dan suplai saraf ke rongga mantel. Kumpulan menghubungkan saraf otak, pedal, dan pleura ganglia bersama-sama, serta berjalan di atas dan di bawah esofagus untuk menghubungkan kanan dan kiri otak dan ganglia pedal satu sama lain.
Dalam kebanyakan gastropods, sepasang pendek lewat tali saraf maju dari ganglia otak untuk sepasang buccal ganglia yang terletak di atas bagian belakang mulut. Penawaran ini syaraf ke radula dan bagian lain dari mulut.
Tali saraf utama dari sistem saraf pusat dijalankan melalui panjang tubuh dari pleura ganglia. Dalam gastropod leluhur, ini mungkin akan lari di kedua sisi dari hewan, tetapi karena torsi dari massa viseral yang ditemukan dalam banyak bentuk modern, sekarang mereka saling berpotongan. Namun, sejumlah spesies telah mengalami de-torsi, memulihkan simetri bilateral asli mereka.
Sepasang parietalis ganglia terletak di sepanjang tali saraf utama, memasok syaraf ke insang dan terkait alat pencium. Karena torsi tali saraf, satu parietalis ganglion biasanya lebih tinggi dalam tubuh daripada yang lain. Akhirnya, tali saraf berhenti dalam sebuah linked sepasang ganglia mendalam, yang memasok saraf ke organ-organ sisa massa mendalam.
System saraf cephalopoda memiliki system saraf yang berpusat dikepalanya. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion dan saraf. Ganglion serebral, pedal, viseral,suprabukal, infrabukal dan optik terletak di kepala. Indera sensoris juga sangat berkembang dandilengkapi dengan mata, dua statosis pada masing-masing lateral kepala sebagai organkeseimbangan dan organ pembau

28. Cephalopoda
Karena  cephalopoda memiliki kemampuan belajar dan memiliki tingkah laku yang kompleks akibat perkembangan otaknya yang sudah sempurna

29. System pencernaan pada cacing tanah
Sistem pencernaan pada cacing tanah sudah sempurna. Alat pencernaannya seperti mulut terletak dalam rongga oris atau rongga buccale pada ruas 1-3, kemudian pharynx terdapat atau terletak pada segmen (ruas) ke 4 dan ke 5. Pharynx bersifat muscular dan berguna untuk mengisap partikel-partikel makanan. Esophagus terletak di ujung pharynx memanjang dari segmen ke 6 sampai segmen ke 14. Proventriculus merupakan bagian ujung esophagus yang membesar, dan dibagian ini makanan di simpan, dinding proventriculus sendiri tipis. Ventriculus terletak di dalam segmen ke 17-18 bersifat muscular dan berguna untuk mencerna makanan. Intestine  adalah merupakan lanjutan  ke ujung dari ventriculus . dinding intestine bagian dorsal melekuk ke dalam lumen intestine dan bagian ujung lekukan ini membesar, sehingga terbentuklah banguna seperti kantong. Banhunan ini disebut typhlosole. Typhlosole ini berguna untuk memperluas permukaan intestine sehingga dapat mengabsorbsi sari-sari makanan lebih banyak.

30. Sistem Koordinasi Pada Hewan
Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Berfungsi untuk menerima rangsangan.

0 komentar:

Posting Komentar

perhatian

1. beri komentar dengan sopan dan berkelakuan baik

2. tidak spam, tidak barang rombengan, tidak sampah

3. gunakan kata kata objektif dan mudah dimengerti

4. jangan lupa like halaman facebooknya

5.jangan lupa mampir lagi

terima kasih telah mengosongkan waktu untuk melihat artikel diblog ini. semoga apa yang dipostingkan disini dapat berguna bagi kita semuanya.

Flag Counter
  •  
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan