KOORDINASI
SARAF PADA KATAK SAWAH
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang
diampu oleh Ibu Siti Nurkamilah, M.Pd
Disusun
oleh :
1.
|
Ridwan
Abdussalam
|
12541055
|
3-B
|
2.
|
Fuji
Nurlela Agustin
|
12541060
|
3-B
|
3.
|
Agnes
Septiani
|
12542001
|
3-B
|
4.
|
Nurul
Hidayah
|
12542002
|
3-B
|
5.
|
Eka
Sumpena
|
12542011
|
3-B
|
6.
|
Amalia
Rif’atul Latifah
|
12542018
|
3-C
|
7.
|
Iman
Rusmana
|
12542038
|
3-C
|
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
Jalan Pahlawan No.32 Telp (0262)233556
Tarogong- Garut
2015
A.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum koordinasi saraf pada katak sawah adalah untuk mengetahui
mekanisme koordinasi saraf terkait pengaturan gerak pada katak sawah.
B. Alat dan Bahan
a.
Alat:
1) Aquarium
2) Bak
Bedah
3) Statip
4) Rantai
Penggantung
5) Sonde/Pengganduk
Gelas
6) Gunting
Bedah
7) Gelas
Beker
8) Palu
Atau Alat Pemukul Lainnya
9) Kursi
b.
Bahan:
1) Larutan
HNO3 encer
2) Larutan H2SO4: 1%, 2%, 3%
3) Larutan
HNO3 pekat
4) Larutan
Fisologis (NaCl 0,6)
5) Katak
sawah (Rana cancrivora)
C. Langkah kerja
Catatan : Lakukan kegiatan ini oleh dua atau empat orang praktikum
Catatan : Lakukan kegiatan ini oleh dua atau empat orang praktikum
- Masing-masing praktikan memegang 1 ekor yang masih hidup dengan tangan kiri dan gegamlah kedua kaki belakangnya, kemudian dekatkan gelas penggaduk sonde pada daerah mata, amati dan catatlah apa yang terjadi dengan matanya? Matanya berkedip
- Sentuh nares eketerna (hidung luar) pada katak ) perhatikan dan catat bagaimana gerakan neres ekternalanya? Gerakan kembang kempis pada hidung luarnya.
- Lakukan dekapitasi pada salah satu katak dengan cara mengangkat otaknya kerjakanlah dengan cara hati-hati agar tidak merusak tulang belakangnya ( spinal cord) seperti berikut: masukan gunting bedah ke dalam mulut katak dan angkat kepalanya, kemudian guntinglah di bawah membran timpani. Tutuplah bagian potongan tersebut dengan kapas yang telah dibasahi larutan fisiologi ( NaCl 0,6%) dan gantunglah katak tersebut pada statif dengan mengait rahang bawahnya. Tetesi dengan larutan fisiologis agar kesadaran pulih kembali.
- Setelah katak siuman kerjakanlah hal-hal berikut di bawah ini. Baik pada katak normal maupun yang didekapitasi.
- Usaplah bagian sub mandibula sampai bagian perut dan perhatikan gerakan anggota badan anterior. ( kaki depan ) gerakan memberikan penolakan pada kaki depan.
- Goreskanlah? Sentuhlah bagian internal atau dorsal tubuh katak , apakah katak tersebut berbunyi ? Adakah respon lain selain berbunyi catatlah! Pada katak tidak ada respon berbunyi
- Peganglah kedua kaki depannya dan biarkan kedua kaki belakang bebas , kemudian goreskan gelas pengaduk yang telah dicelupkan ke dalam hno3 encer pada punggungnya amati yang terjadi? Pada kaki belakang katak terjadi gerakan yang cepat dan memberikan perlawanan dengan adanya dengan gerakan menendang pada kaki belakang
- Masukan kedua katak tersebut ke dalam aquarium , perhatikan gerakannya? Setelah dilihat oleh kelompok kami katak yang di dekapitasi dan katak yang tidak didekapitasi tidak terjadi pergerakan
- Kemudian terlentangkan kedua katak pada bak bedah, perhatikan apakah katak beusaha untuk membalikan badanya atau tidak ? Tidak membalikan badan
- Selanjutnya letakkan kedua katak tadi, pada bidang miring mengarah ke bawah bidang miring tersebut perhatikan gerakannya? Katak menempel pada bidang miring, semakin miring media semakin erat kaki katak mencengkram.
- Sediakan tiga gelas beker gelas bekker yang masing- masing berisi larutan H2SO4 : 1%. 2%, 4%, lakukanlah sumasi dengan rangsangan zat-zat kimia seperti berikut celupkan ujung jari kaki katak pada larutan yang terlemah , ulangi beberapa kali sampai terjadi respon , celupkan ujung jari kaki katak tersebut pada larutan yang lebih kuat perhatikan sebelum di celupkan jari kaki katak harus dicuci terlebih dahulu !semakin tinggi konsentasi maka semakin besar responnya.
- Sentuhlah jari kaki belakang dan jari kaki depan dengan benda panas ,perhatikan reaksinya! Setelah dilakukan perlakuan terhadap kaki belakang dan kaki depan pada katak dengan benda panas hasilnya kaki katak tersebut bergerak.
- Sentuhlah pula bagian ventral/perutnya dengan benda panas bagaimana reaksinya? Setelah dilakukan perlakuan terhadap perut katak dengan menggunakan benda panas, maka terjadi gerakan /terkejut.
D. Hasil pengamatan I
Catatlah semua respon katak terhadap rangsangan yang
terjadi pada tabel berikut:
Jenis
rangsang
|
Tanggapan
yang diberikan katak normal
|
Tanggapan
yang diberikan katak didekapitasi
|
A
|
Respon mengedip
|
Respon mengedip
|
B
|
Gerakan kembang kempis
|
Gerakan kembang kempis
|
D
|
Respon menendang
|
Respon mendendang
|
E
|
Tidak berbunyi
|
Tidak ada respon berbunyi
|
F
|
Respon
menendang
|
Gerakannya cepat bahkan menendang
|
G
|
Respon lamban di air
|
Respon cepat di air bahkan berenang lebih agresif
|
H
|
Tidak membalikan badan
|
Tidak membalikan badan
|
I
|
Kaki mencangkram erat
|
Kaki mencengkram pada bidang miring
|
J
|
Respon menendang menolak
|
Respon menendang
|
K1%
|
Respon biasa
|
Respon biasa
|
K2%
|
Respon mulai besar
|
Respon mulai besar
|
K4%
|
Respon semakin besar
|
Respon semakin besar
|
1
|
Respon melawan
|
Respon melawan lemah
|
A. Hasil pengamatan II
1) Mintalah
teman anda untuk duduk pada kursi dan biarkan salah satu kakinya dalam keadaan
yang bebas. Atau santai. Pukullah ligamentum patellanya( dibawah tempurung
lutut )dengan palu atau alat pemukul lainnya, perhatikan gerakan kaki tersebut.
2) Mintalah
teman anda melipat tangan dengan telapak tangan mengadah ke atas, tekanlah
telapak tangannya. Perhatikan respon apa yang terjadi?
3) Lakukan
hal yang sama pada anggota kelompok anda dan catatlah hasil kegiatanmu pada
tabei berikut:
Nama
|
Respon/gerakan
kaki
|
Respon
gerakan tangan
|
Ket
|
Iman
|
Menendang
|
mengangkat
|
Ada
respon
|
Eka
|
Menendang
|
mengangkat
|
Ada
respon
|
Nurul
|
Menendang
|
mengangkat
|
Ada
respon
|
Pertanyaan!
1. Apakah
tujuan dari kegiatan praktikum I yang
anda lakukan?
2. Apakah
tujuan dari kegiatan praktikum II yang
anda lakukan?
3. Bagaimanakah
respon katak normal pada rangsangan yang diberikan?
4. Apakah
katak yang telah didekapitasi masih sanggup merespon setiap rangsang yang
diberikan ? Jelaskan jawaban anda
5. Bagaimana
gerakan kaki teman anda setelah dipukul ? Menggapa demikian jelaskan jawaban anda !
6. Bagaimana
pula dengan gerakan tanggannya /
jelaskan!
7. Apakah
yang dimaksud dengan reflex?
8. Komponen
sistem saraf manasajakah yang menyusun sistem refleks?
9. Bagaimana
mekanisme refleks?
10. Apa
yang dapat anda disimpulkan dari
kegiatan yang anda lakukan?
Jawaban:
1. Tujuan
praktikum I adalah untuk mengetahui adanya koordinasi sistem saraf pada katak
yang normal atau katak yang tidak didekapitasi.
2. Tujuan
praktikum II adalah untuk mengetahui mekanisme koordinasi saraf terkait
pengaturan gerak pada katak yang telah didekapitasi
3. Respon
katak normal memberikan tanggapan yang berbeda-beda dari setiap jenis
rangsangan yang diberikan, ada yang
tidak merespon dengan mengeluarkan bunyi karena katak yang diamati adalah katak
betina.
4. Masih
memberi respon tapi tidak semua mersespon setiap rangsangan
5. Menendang
adanya gerak refleks
Reseftor- saraf sensorik – interneuron – saraf
motorik –efektor implus rangsangan yang menjalar sepasang sistem saraf
6. Gerakan
tangan juga menunjukan gerak refleks atau gerak spontan.
7. Gerak
refleks adalah gerak disadari yang terjadi secara spontan
8. Komponen
dari sistem saraf yang menyusun sistem refleks adalah interneuron, saraf
sensori, sum-sum tulang belakang, saraf motorik dan otot sebagai alat gerak.
9. Mekanisme
gerak refleks adalah :
Dari reseptor kemudian ke saraf sensorik masuk ke
dalam interneuron lalu diolah di saraf motorik dan diterima oleh efektor
sebagai tanggapan. Terdapat pula impuls yaitu rangsangan yang menjalar
sepanjang sistem saraf.
10. Kesimpulan
dari kegiatan yang dilakukan bahwa setelah melakukan kegiatan ini kami dapat
mengetahui mekanisme koordinasi saraf terkait dengan saraf pusat dan anggota
gerak yang menjadi efektor.
Pertanyaan-pertanyaan
1.
Jelaskan
dengan contoh arti koordinasi dalam system saraf?
Contohnya orang
yang terkena bara api, Rangsangan (impuls) yang mengenai tubuh diterima oleh
organ reseptor yang kemudian diteruskan ke pusat saraf. Dari pusat saraf akan
disampaikan tanggapan (respon) ke organ efektor dalam bentuk gerakan. Gerakan
yang sudah dihasilkan dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Gerak biasa. Urutan jalannya impuls pada
gerak biasa, yaitu: Rangsangan -> sel saraf sensorik -> otak-sel saraf
motorik -> respon pada organ efektor
2. Gerak refleks terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung cepat.
Gerak refleks itu terjadi tanpa kita sadari terlebih dahulu atau tanpa
dipengaruhi kehendak. Contoh: mengangkat tangan ketika terkena api dan
mengangkat kaki ketika tertusuk.
Urutan
perambatan impuls pada gerak refleks, yaitu:
Stimulus pada
organ reseptor -> sel saraf sensorik -> sel penghubung (asosiasi)
pada sumsum
tulang belakang -> sel saraf motorik -> respon pada organ efektor.
3.
Terdapat 2
komponen system saraf, yaitu neuron dan neuroglia. Neuron adalah struktur yang
kompleks dan merupakan system komunikasi utama tubuh manusia, memiliki berbagai
macam bentuk.
Sedangkan neuroglia adalah
merupakan tempat suplai nutrisi dan proteksi pada neuron. Neuroglia merupakan
unsure seluler dari susunan saraf yang tidak menghantarkan system saraf. Jumlah
neuroglia bertambah seiring dengan aktivitas dari neuron. Sekitar 90% di dalam
SSP bukanlah neuron tetapi sel glia atau neuroglia. Meskipun
berjumlah besar, sel glia hanya menempati sekitar separuh dari volume otak
karena sel ini tidak membentuk cabang sebanyak yang dimiliki oleh neuron.
Gambar
5. Perbandingan kinetika difusi biasa dengan difusi terfasilitasi
Untuk mempertahankan
kadar ion potasium tetap tinggi dan pada kisaran kadar tertentu di intraselular
dan sodium tetap tinggi di ekstraselular, protein membran Na+K+-ATPase (sodium
potassium ATPase/ sodium potassium pump) mengkatalisis ATP (adenosin
triphosphate) menjadi ADP (adenosin diphosphate), dijadikan sumber energi
mengeluarkan kelebihan ion sodium ke ekstraselular dan mengambil kekurangan
potasium dari ekstraselular ke intraselular secara aktif karena melawan gradien
elektrokimia. Tiap mentranspor 3 Na+ ke
luar sel, pompa sodium memasukkan 2 K+ ke dalam sel.
Ukuran
partikel mempengaruhi perpindahan ion
melintasi membran, dan harus diingat bahwa ion-ion dalam cairan tubuh ada dalam
keadaan terhidrasi. Jadi, meskipun berat
atom potasium (39) lebih besar dari sodium (23), tetapi ion sodium terhidrasi lebih besar dari ion
potasium terhidrasi. Namun jelas bahwa ion dapat melintas membran melalui channel dan bukan
hanya melalui pori sederhana. Konfigurasi muatan di sekitarnya dan
variabel-variabel yang mempengaruhinya mengakibatkan channel tersebut relatif
spesifik, sehingga ada channel terpisah untuk Na + , Cl- dan K+.
6.
Infuls memiliki mielin
Jalannya Impuls
pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang dibentuk oleh
sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann merupakan sel glia utama pada
sistem saraf perifer yang berfungsi membentuk selubung mielin. Fungsi mielin adalah
melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin disebut nodus Ranvier, yang dapat mempercepat penghantaran impuls.
7. Gambar dan proses pada sinaps
Perambatan impuls melalui sinapsis
Membran akson terminal yang menebal karena peningkatan
densitas sitoplasma disebut membran prasinaptik. Membrane prasinaptik berhadapan
dengan celah sinaptik, sedangkan membran permukaan neuron berikutnya disebut
pascasinaptik.Prasinaptik banyak mengandung vesikel-vesikel yang berisi
neurotransmitter (Misalnya, asetilkolin digunakan di susunan saraf pusat dan
susunan saraf tepi, sedangkan dopamin di substansia nigra. Glisin ditemukan
terutama di sinaps-sinaps medulla spinalis). Vesikel-vesikel bergabung dengan
membran prasinaptik dan mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinaptik melalui
proses eksositosis. Bagian akson terminal mengandung banyak mitokondria yang
berperan dalam menyediakan ATP untuk sintesis neurotransmiter baru.
Neurotransmitter dilepaskan dari ujung saraf ketika datang impuls saraf (potensial aksi). Potensial aksi menyebabkan influks K+ yang menyebabkan vesikel sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik. Kemudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps. Ketika berada di celah sinaptik, neurotransmiter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membrane pascasinaptik untuk waktu yang singkat.
Protein reseptor pada membran sinaptik mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP) atau Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP). Eksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat atau inhibisi menggunakan GABA. Reseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengaktifkan sistem messenger kedua. Selanjutnya impuls akan mengalir ke neuron berikutnya.
Neurotransmitter dilepaskan dari ujung saraf ketika datang impuls saraf (potensial aksi). Potensial aksi menyebabkan influks K+ yang menyebabkan vesikel sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik. Kemudian neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps. Ketika berada di celah sinaptik, neurotransmiter mencapai sasarannya dengan meningkatkan atau menurunkan potensial istirahat (resting potential) pada membrane pascasinaptik untuk waktu yang singkat.
Protein reseptor pada membran sinaptik mengikat neurotransmitter dan melakukan penyesuaian dengan membuka kanal ion, membangkitkan Excitatory Postsynaptic Potential (EPSP) atau Inhibitory Postsynaptic Potential (IPSP). Eksitasi cepat diketahui menggunakan asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat atau inhibisi menggunakan GABA. Reseptor protein lain mengikat neuromodulator dan mengaktifkan sistem messenger kedua. Selanjutnya impuls akan mengalir ke neuron berikutnya.
8. pebedaan Neurotransmitter simpatik dg
parasimpatik
Neurotransmitter saraf simpatik adalah noradrenalain
sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatik adalah asetilkolin
9. zat racun pada sinaps
Larutan kimia (zat racun) yang dapat menghambat impuls saraf
dapat di golongkan dalam : anestetik, sedatif, dan hipnotik.selain itu
analjesik dan zat racun dapat juga mengganggu penghantaran impuls saraf.
Anastesia merupakan suatu kondisi hilangya sebagian atau seluruh perasaan
(sensasi) yang di sertai dengan atau tidak kesadaran ada 3 macam anestesia
yaitu anestesia lokal,anastesia regional dan anestesia umum pada anestesia,
perasaan yang .hilang hanya meliputi daerah terbatas.lokasi anestesia dapat
dilakukan dengan memberikabn senyawa kimia seperti kokain.pada anestesia
regional perasaan yang hilang meliputi daerah yang agak luas, sedangkan pada
anestesia umum kecuali perasaan hilang, kesadarannya juga hilang. Pemberian
eter, kloroform mdapat menimbulkan perasaan umum. Sedatif adalah adalah suatu
keadaan dimana iritabilitas saraf sangat menurun sehingga mempunyai efek
penenang. Senyawa kimia yang menyebabkan skeadaan tersebut adalah bromida,
pilokarpin beladona dan opium. Hipnotik adalah keadaan dimana hewan itu tidur
senyawa kimia yang menyebabkan tersebut adalah trianol feronal, kloramid,
luminal,morfin.
Impuls dapat dikatakan secara sederhana ialah “berita” yang merambat pada sebuah serabut saraf. Pada kebanyakan sistem listrik, arus listrik dihasilkan oleh suatu alat yang terletak di luar, misalnya sebuah generator atau baterai, dan kawat penghubungnya secara pasif menghantarkan arus. Oleh karena itu, efisiensi sistem tersebut tergantung pada kemampuan kawat itu untuk menghantarkan arus. Kemampuan serabut saraf untuk menghantarkan arus listrik secara pasif bersifat terbatas. Perbedaan pokok antara kawat dengan serabut saraf terletak pada kemampuan serabut saraf untuk meneruskan secara aktif suatu impuls di sepanjang serabut itu, tanpa terjadi pengurangan kekuatannya. Hal ini dapat terjadi karena adanya energi nyang tersedia dari proses metabolisme di dalam saraf, serta sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh membran serabut saraf, yang dapat menghasilkan suatu potensial istirahat (pada membran plasma sel saraf serta prosesusnya).
Impuls dapat dikatakan secara sederhana ialah “berita” yang merambat pada sebuah serabut saraf. Pada kebanyakan sistem listrik, arus listrik dihasilkan oleh suatu alat yang terletak di luar, misalnya sebuah generator atau baterai, dan kawat penghubungnya secara pasif menghantarkan arus. Oleh karena itu, efisiensi sistem tersebut tergantung pada kemampuan kawat itu untuk menghantarkan arus. Kemampuan serabut saraf untuk menghantarkan arus listrik secara pasif bersifat terbatas. Perbedaan pokok antara kawat dengan serabut saraf terletak pada kemampuan serabut saraf untuk meneruskan secara aktif suatu impuls di sepanjang serabut itu, tanpa terjadi pengurangan kekuatannya. Hal ini dapat terjadi karena adanya energi nyang tersedia dari proses metabolisme di dalam saraf, serta sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh membran serabut saraf, yang dapat menghasilkan suatu potensial istirahat (pada membran plasma sel saraf serta prosesusnya).
10. Peranan sinaps
Fungsi sinapsis untuk memungkinkan impuls sensorik untuk
melakukan perjalanan dalam satu arah, membagi impuls antara beberapa neuron,
atau menggabungkan impuls ke neuron tunggal. Ada tiga jenis sinapsis: sinapsis axodentritic, yang
ditemukan pada dendrit, sinapsis
axosomatic, yang ditemukan pada sel tubuh, dan sinapsis axoaxonic, yang
ditemukan pada akson.
11.
Mengapa impuls selalu merambat ke satu arah ?
Karena impuls
menjalar ke ujung akson, bahkan mungkin menyebrang ke sel lainnya dan pasti
akan melintasi sinap, maka dari itu merambat ke satu arah.
12.
beri contoh refleks yang sederhana jelaskan mengapa disebut sederhana !
- contoh Ketika kita mendengar bel rumah
berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan
pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati
pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
- Disebut sederhana karena gerak
repleks melalui sumsum tulang belakang bukan melewati otak yang harus
dipikirkan terlebih dahulu.
13.
bedakan dengan contoh refleks yang melalui saraf somatic dan yang melalui
vegetatif ( otonom ) !
·
Contohnya apabila kita kejatuhan cicak,
kita merasa kaget ketakutan, dan menjerit keras. Jantung
berdetak dengan cepat. Pikiran kacau. Reaksi yang membuat
respon dalam situasi ketakutan ini dikontro oleh sistem saraf otonom.
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh
darah dan jantung
14.
jelaskan apa arti fasilitasi dan inhibisi pada refleks !
Fasilitasi :
relaksasi
Inhibisi :
kontraksi
15.
gambarkan dan jelaskan fungsi selaput-selaput pada otak !
Sistem saraf
pusat (otak) merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ
vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum tulang
belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar
terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter
merupakan lapisan membran yang paling dalam. Lapisan ini berhubungan langsung
dengan otak atau sumsum tulang belakang. Pada piameter banyak terkandung
pembuluh darah. Arachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan
durameter. Adapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. Durameter
berhubungan langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan
arachnoid, terdapat rongga yang berisi cairan serebrospinal. Cairan ini
berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari goncangan dan
benturan.
Selaput ini
terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai berikut.
1) Piamater.
Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini
banyak sekali mengandung pembuluh darah.
2) Arakhnoid.
Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
3) Duramater.
Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater
dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan
terhadap goncangan dan benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami
infeksi pada lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang
disebut meningitis.
16. Gambarkan otak ikan, katak ayam dan marmot
atau tikus. Bandingkan apa persamaannya dan apa bedanya ? pada otak mana yag
paling besar lobus optikus dan serebrumnya ? mengapa ?
Otak Tikus
otak katak
Otak Ayam
otak ikan
Persamaannya
:: Terdiri dari otak besardan otak kecil
Otak lobus optikuspaling besar pada tikus
Serebrumnya yang paling besar adalah tikus
Karena, tikus termasuk ke dalam golongan mamalia
yang dimana untuk sistemsyarafnya sudah hampir sempurna.
17.
Dalam perkembangan otak, banyak perubahan pada otak besar. Jelaskan perubahan
apa dan apa fungsi otak besar pada mamalia.
Otak
berkurang volumenya sejak usia 18 tahun. Terutama sejumlah wilayah dalam otak
yang menunjukan dengan tegas penyusutan volume itu. Pakar fisika Peter
Pieperhoff bahkan dapat mengukur dengan akurat, bahwa otak manusia menyusut
volumenya sekitar 0,2 persen setiap tahunnya.
Untuk memahami fungsi-fungsi dasar,
salah satu kebutuhan untuk mendapatkan kemudahan yaitu dengan membagi bagian
otak. Ini bagian dari otak dapat secara deskriptif dibagi menjadi dua belahan
atau empat lobus (bagian). Sejauh ini pembagian yang sesuai dengan belahan yang
bersangkutan, otak dibagi menjadi dua bagian – belahan kanan, yang mengontrol
sisi kiri tubuh, dan belahan kiri, yang mengontrol sisi kanan tubuh. Tiap ini
bagian dari otak besar ditugaskan dengan tugas tertentu. Belahan kanan yang
sering dikaitkan dengan kreativitas, sedangkan otak kiri sering dikaitkan
dengan kemampuan logis.
18.
Talamus dan hipotalamus penting dalam funngsi otak, jelaskan ?
Fungsi Talamus
Thalamus merupakan sebuah massa besar
dari materi abu-abu terletak mendalam di otak bagian depan di bagian paling
atas dari diencephalon. Struktur ini memiliki fungsi sensorik dan motorik.
Hampir semua informasi sensorik memasuki struktur ini di mana neuron mengirim
informasi tersebut ke korteks atasnya. Akson dari setiap sistem sensorik
(kecuali penciuman) menempel di sini sebagai situs estafet terakhir sebelum
informasi tersebut mencapai korteks serebral.
Talamus berfungsi sebagai stasiun
pemancar dan meneruskan informasi yang masuk ke cerebrum dari reseptor indera
(lihat, dengar, sentuh, rasa) ; berperan penting dalam pengontrolan tidur,
keadaan jaga ; dianggap bagian dari sistem retikular.
Hipotalamus sangat penting untuk hidup
seperti itu memainkan peran yang sangat penting. Kontrol proses metabolisme
tertentu dan kegiatan lainnya dari sistem saraf otonom. Mengsintesiskan dan
mengeluarkan neurohormones, sering disebut hipotalamus mengeluarkan hormon.
Melepaskan hormon ini membantu mengontrol dan mengatur sekresi hormon
hipofisis.
Fungsi
hipotalamus dapat terdaftar sebagai:
·
Mengontrol pelepasan hormon utama 8 oleh
kelenjar hipofisis
·
Kontrol suhu tubuh
·
Kontrol dari asupan makanan dan air,
lapar dan Haus
·
Kontrol seksual perilaku dan reproduksi
·
Kontrol siklus harian di fisiologis
negara dan perilaku juga dikenal sebagai ritme sirkadian
·
Mediasi tanggapan emosional
19.
Jelaskan perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik dilihat dari
strukturda fungsinya ?
20.
Buat bagan sistem saraf otonom !
22.
Sistem saraf hewan bersel satu
Hewan bersel
satu walaupun tidak mempunyai urat syaraf, tetapi mereka dapat mengkoordinasi
aktivitas hidupnya. Hal ini karena hewan bersel satu protoplasmanya dapat
melakukan segala kegiatan sebagai mahluk hidup seperti :
- Iritsbilita
- Bergerak
- Penyesuaian
diri terhadap lingkungan
23.
Hydra memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf
difus karena sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain
menyerupai jala maka juga disebut saraf jala (jaring saraf).
24.
Sistem saraf pada Echinodermata dan planaria
Pada bintang
laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang
melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan.
Planaria, yang
termasuk golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak disebut juga ganglion
anterior. Otak ini berukuran kecil. Sistem saraf tepi cacing berupa dua saluran
yang menuju ke arah posterior, masing-masing saraf tersebut berada di daerah
lateral tubuh cacing, keduanya dihubungkan oleh saraf penghubung. Saraf yang
juga tersusun simetri bilateral ini digunakan untuk merespon cahaya. Apabila
cacing pipih terkena sinar, otak akan memerintahkan cacing bergerak ke tempat
gelap, misalnya di bagian bawah batu.
25.
Giant axconal
Adalah kondisi
warisan yang melibatkan disfungsi dari jenis tertentu protein dalam sel-sel
saraf (neuron). Protein sangat penting untuk fungsi saraf yang normal karena
bentuk neurofilaments. Neurofilaments membuat kerangka struktural yang membantu
untuk menentukan bentuk dan ukuran neuron. Kondisi ini ditandai dengan normal
besar dan disfungsional akson, yang merupakan ekstensi khusus sel saraf yang
diperlukan untuk transmisi impuls saraf.
Neuropati
aksonal raksasa umumnya muncul pada masa bayi atau anak usia dini. Ini
berlangsung perlahan cedera neuronal menjadi lebih parah. Tanda-tanda neuropati
aksonal raksasa biasanya dimulai pada sistem saraf perifer, yang mengatur
gerakan dan sensasi di lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Kebanyakan orang
dengan gangguan ini pertama memiliki masalah dengan berjalan kaki. Kemudian
mereka mungkin kehilangan sensasi, koordinasi, kekuatan, dan refleks dalam
tubuh mereka. Mendengar dan masalah penglihatan juga dapat terjadi. Rambut
keriting yang sangat (dibandingkan dengan orang lain dalam keluarga) adalah karakteristik
dari neuropati aksonal raksasa, terjadi di hampir semua orang yang terkena
dampak.
Sebagai gangguan
berlangsung, otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) mungkin
terlibat, menyebabkan penurunan bertahap dalam fungsi mental, kehilangan
kontrol gerakan tubuh, dan kejang.
Akson adalah sel
yang panjang, tipis dan membawa impuls elektrikal sel tubuh neuron atau soma.
Akson adalah jalur transmisi utama sistem saraf dan mereka membantu membuat
saraf. Akson individual berukuran sekitar satu mikrometer 1μm. Akson terpanjang
pada tubuh manusia, adalah saraf skiatik yang menjalankan dari basis tulang
belakang ke jari besar tiap kaki. Saraf skiatik ini dapat terbentang sekitar
satu meter atau lebih panjang.
25. Akson raksasa
Merupakan penghantar raksasa yang memanjang
dari kepala ke ekor cumi-cumi
berfungsi dalam respon perilaku yang
memerlukan kecepatan tinggi, seperti pengibasan ekor ke belakang yang membuat
seekor udang dalam keadaan terancam mampu melarikan diri. digunakan
untuk memindahkan ekor cumi-cumi itu.
26. Ganglion esophagus
Berfungsi untuk absorpsi air, garam dan mineral
sedangkan Ganglion Subesofagus berfungsi mengatur bagian-bagian mulut
27. Sistem saraf gastropods
Terdiri dari
serangkaian pasangan ganglia dihubungkan oleh tali saraf utama, dan sejumlah kecil
percabangan saraf perifer.
Otak seorang
gastropod terdiri dari tiga pasang ganglia, semua terletak dekat dengan
esofagus. Dalam beberapa bentuk primitif, ganglia ini relatif diskrit, tapi di
sebagian besar spesies mereka telah menjadi begitu erat terikat bersama sebagai
bentuk secara efektif lobus terpisah dari struktur tunggal.
Cerebral ganglia
yang terletak di atas esofagus dan suplai saraf perifer ke mata, tentakel, dan
organ-organ sensorik lainnya di kepala. Di bawah esofagus, di bagian depan
kaki, berbaring pedal ganglia. Seperti namanya mereka, pasokan ini syaraf ke
otot-otot kaki.
Sepasang ketiga
ganglia dalam otak terletak sedikit di belakang dan di bawah ganglia otak. Ini
adalah ganglia pleura, dan suplai saraf ke rongga mantel. Kumpulan
menghubungkan saraf otak, pedal, dan pleura ganglia bersama-sama, serta
berjalan di atas dan di bawah esofagus untuk menghubungkan kanan dan kiri otak
dan ganglia pedal satu sama lain.
Dalam kebanyakan
gastropods, sepasang pendek lewat tali saraf maju dari ganglia otak untuk
sepasang buccal ganglia yang terletak di atas bagian belakang mulut. Penawaran
ini syaraf ke radula dan bagian lain dari mulut.
Tali saraf utama
dari sistem saraf pusat dijalankan melalui panjang tubuh dari pleura ganglia.
Dalam gastropod leluhur, ini mungkin akan lari di kedua sisi dari hewan, tetapi
karena torsi dari massa viseral yang ditemukan dalam banyak bentuk modern,
sekarang mereka saling berpotongan. Namun, sejumlah spesies telah mengalami
de-torsi, memulihkan simetri bilateral asli mereka.
Sepasang
parietalis ganglia terletak di sepanjang tali saraf utama, memasok syaraf ke
insang dan terkait alat pencium. Karena torsi tali saraf, satu parietalis
ganglion biasanya lebih tinggi dalam tubuh daripada yang lain. Akhirnya, tali
saraf berhenti dalam sebuah linked sepasang ganglia mendalam, yang memasok
saraf ke organ-organ sisa massa mendalam.
System saraf cephalopoda memiliki system saraf yang
berpusat dikepalanya. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion dan saraf.
Ganglion serebral, pedal, viseral,suprabukal, infrabukal dan optik terletak di
kepala. Indera sensoris juga sangat berkembang dandilengkapi dengan mata, dua
statosis pada masing-masing lateral kepala sebagai organkeseimbangan dan organ
pembau
28. Cephalopoda
Karena
cephalopoda memiliki kemampuan belajar dan memiliki tingkah laku yang
kompleks akibat perkembangan otaknya yang sudah sempurna
29. System pencernaan pada cacing tanah
Sistem
pencernaan pada cacing tanah sudah
sempurna. Alat pencernaannya seperti mulut terletak dalam rongga oris atau
rongga buccale pada ruas 1-3, kemudian pharynx terdapat atau terletak pada
segmen (ruas) ke 4 dan ke 5. Pharynx bersifat muscular dan berguna untuk
mengisap partikel-partikel makanan. Esophagus terletak di ujung pharynx memanjang
dari segmen ke 6 sampai segmen ke 14. Proventriculus merupakan bagian ujung
esophagus yang membesar, dan dibagian ini makanan di simpan, dinding
proventriculus sendiri tipis. Ventriculus terletak di dalam segmen ke 17-18
bersifat muscular dan berguna untuk mencerna makanan. Intestine adalah
merupakan lanjutan ke ujung dari ventriculus . dinding intestine bagian
dorsal melekuk ke dalam lumen intestine dan bagian ujung lekukan ini membesar,
sehingga terbentuklah banguna seperti kantong. Banhunan ini disebut typhlosole.
Typhlosole ini berguna untuk memperluas permukaan intestine sehingga dapat
mengabsorbsi sari-sari makanan lebih banyak.
30. Sistem Koordinasi Pada
Hewan
Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf
(pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat,
pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem
endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena
sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh
hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem
sarafnya.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Berfungsi untuk menerima rangsangan.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Berfungsi untuk menerima rangsangan.
0 komentar:
Posting Komentar