LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
SISTEM
PEREDARAN DARAH PADA KECEBONG
Diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah praktikum
Fisiologi Hewan yang diampu oleh
Ibu Siti Nurkamilah, S.Pd
Disusun
oleh :
1.
|
Wajih
Lukmanul Hakim
|
12541038
|
2.
|
Ridwan
Abdussalam
|
12541055
|
3.
|
Fuji
Nurlela Agustin
|
12541060
|
4.
|
Agnes
Septiani
|
12542001
|
5.
|
Nurul
Hidayah
|
12542002
|
6.
|
Eka
Sumpena
|
12542011
|
Kelas 3-B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT
Jalan
Pahlawan No.32 Telp (0262)233556
Tarogong-
Garut
2015
I.
Tujuan
Untuk mengetahui sistem
peredaran darah pada kecebong
II.
Landasan
Teori
Jantung katak terdiri dari tiga ruang,
yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara
atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak
mengalir kembali ke atrium.
Sistem transportasi pada katak terdiri
dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair
(plasma darah) dan sel-sel darah. Alat peredaran darah katak terdiri dari
jantung, pembuluh nadi, kapiler, pembuluh balik.
Sistem peredaran darah katak berupa
sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem
peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali
peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke
jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan
kembali ke seluruh tubuh.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai
jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.
Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri
pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju
atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil.
selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel
terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung
karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah
keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri
dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri
pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak,
lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan
arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Pada masa larva (berudu/kecebong),
sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan.
Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami
perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran
darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran.
Pada sistem peredaran darah tunggal
darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang
mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium.
Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel
dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk
kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian
menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta
bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil).
Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari
air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang.
Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini
darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah
juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena
kava dan sinus venosus (Anonim b,2010).
III.
Alat
dan Bahan
Bahan
-
Kecebong
-
Alkohol 75%
-
Kapas
Alat
-
Mikroskop
-
Beker glas
-
Kaca Ojek
-
Pipet
IV.
Prosedur
Kerja
1. Masukan kapas yang sudah diberi alkohol 75% pada
beker glas.
2. Bius kecebong dengan kapas yang sudah diberi alkohol.
3. Mengambil
1 ekor kecebong dan melakukan pengamatan pada bagian ekor di bawah mikroskop.
4. Setelah
mengadakan pengamatan dan terlihat sistem peredarannya, melakukan langkah
selanjutnya, yaitu :
a. Melakukan
dokumentasi
b. Membedakan
aliran darah di dalam arteri dan vena
V.
Hasil
Pembahasan
Amfibia (Amphibia) merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang
hidup di dua tempat yaitu di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau
menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya
(berudu) hidup di air atau tempat basah bernapas dengan insang. Setelah
beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan
dewasa (katak dewasa), yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang
lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Sistem peredaran darah katak berupa
sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem
peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali
peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke
jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan
kembali ke seluruh tubuh. Sistem transportasi pada katak terdiri dari:
a. Darah
·
Plasma darah
Komponen utama dari
plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan garam-garam
mineral.
·
Sel-sel darah
1. Sel darah merah
(eritrosit), ciri-ciri eritrosit adalah:
-
Selnya berinti.
-
Berbentuk bulat
panjang.
-
Pipih.
-
Mengandung hemoglobin
yang berguna dalam transportasi O2.
2. Sel darah putih
(leukosit), ciri-ciri leukosit adalah:
-
Selnya tidak berwarna
(bening).
-
Memiliki inti sel.
-
Dapat bergerak bebas
secara ameboid.
b. Alat
peredaran darah:
·
Jantung
·
Pembuluh nadi
·
Kapiler
·
Pembuluh balik
Jantung Katak
Jantung katak terdiri dari tiga ruang,
yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel yang
berdinding tebal dan letaknya disebelah pasterior. Di antara atrium dan
ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir
kembali ke atrium. Klep bicuspidalis antara atrium kiri dengan ventrikel kiri,
sedangkan tricuspidalis antara atrium
kanan dengan ventrikel kanan. Sinus
venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung.Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa
ranterior bili
Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus)
yang keluar dari ventrkel kanan bercabang-cabang menjadi dua aorta,tiap aorta
membelok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang
Sebagai berikut:
a. Arteri karotis yang mengalirkan darah
ke kepala
b. Arteri pulmokutaneus yang bercabang
dua; cabang yang menuju keparu-paru disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju
kekulit disebut arteri kutanea
Pembuluh balik
Pada katak terdapat 3 macam sistem vena
yaitu:
·
Sistem vena kava yang
terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan kepala dan vena kava
yang berasal dari alat tubuh bagian belakang.
·
Sistem vena pulmo
kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang mengangkut darah.
·
Sistem vena porta yaitu
vena yang berasal dari organ tubuh sebelum kembali ke jantung tetapi mampir
dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena yang meninggalkan usus tetapi mampir
dulu ke hati yang dinamakan dengan vena hepatis, vena dari alat-alat tungkai
belakang dan ekor yang mampir ke ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta
renalis.
Mekanisme Peredaran Darah pada Katak
Darah yang miskin oksigen dari berbagai
jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.
Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri
pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Dari paru-paru darah
mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang
terjadi ini merupakan peredaran darah kecil.
Selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam
ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang
mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel,
darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang
ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga
arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak,
lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan
arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah dari paru-paru dan kulit kembali
ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor
yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas.
Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan
terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel
tunggal. Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik,
darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah
ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke
celiac arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika
arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke
kaki. Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru
menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati
lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke
seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ
reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh
darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding
tubuh dan kandung kemih.
Pada masa larva (berudu/kecebong),
sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan.
Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami
perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran
darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati
jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung pada berudu terbagi menjadi dua
ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Seluruh darah yang masuk ke jantung
melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang tinggi. Darah tersebut
disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat
arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat
terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah yang kaya O2
disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler
sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel
tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin O2 masuk ke
dalam vena dan dibawa kembali ke jantung. Sistem sirkulasinya yang serupa ikan
berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada
sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali
peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke
sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga
jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung
mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel
darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan
dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi
kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan
karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang,
darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabang-cabang
aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian
tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke
jantung melalaui vena kava dan sinus venosus.
Pada percobaan yang kami lakukan untuk
mengamati sistem peredaran darah pada katak dengan cara mengamati sistem
peredaran berudu atau kecebong. Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai
dari darah vena dari seluruh tubuh mengalr masuk kesinus venosus dan kemudian
mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel
yang kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis, paru-paru, vena pulmonalis,
atrium kiri. Selain peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat
peredaran darah sistemik yang lintasannya adalah dimulai dari ventrikel, conus
anteriosu, aorta ventralis menuju keseluruh tubuh, sinus venosus dan menuju
atrium kanan.
Pengamatan aliran darah pada katak
dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong setelah ekor kecebong yang
diamati dibawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kcebong yang nampak
transparan dengan aliran darah tersebut. Kemudian darah dari arteri ini
mengalir agak lambat kecabang-cabang arteri yang disebut arteriol. Darah dari
arteriol tersebut akan terus mengalir kekapiler dan menuju kebagian ekor, dari
pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju venula,darah akan terus
mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah kepala. Pembuluh arteri
dan vena menglirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior,venula dan
kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari
ukuran pembuluh arterior, vena dan kapiler sehingga darah mengalir lebih cepat.
I.
Simpulan
1) Perbedaan
kecepatan aliran darah ini disebabkan oleh ukuran pembuluh darah.
2) Pembuluh
yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri, yaitu pembuluh darah yang
membawa darah dari kepala keekor kecebong.
3) Pembuluh
yang aliran darahnya lambat adalah vena, yaitu pembuluh darah yang membawa
darah dari ekor ke kepala.
4) Pembuluh
yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler, aliran darah
pada pembuluh darah arteri dan vena lebih cepat daripada aliran darah pada
venula, arteriol, kapiler.
VII. Daftar Pustaka
Okta. 2010. Sistem Peredaran Darah.
http://klikbelajar.com/author/octa/
SAPUTRA, ANDIKA. 2010. Aliran Darah.
http://bhimashraf.blogspot.com/